1. Pengertian TB Paru
TB paru adalah suatu penyakit radang paru menahun dan dapat menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit TB paru menyerang segala umur terutama pada mereka yang lemah, kekurangan gizi serta tinggal bersama dengan penderita TB paru. Penyakit ini juga sangat dipengaruhi oleh keadaan dan sanitasi lingkungan. . Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC
2. Penyebab TB paru
Penyebab dari penyakit TB paru adalah kuman atau bakteri Mycobacterium tubercolosis
3. Proses terjadinya TB paru
Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
4. Tanda dan Gejala
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Gejala sistemik/umum
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus
- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
5. Cara Penularan
1. langsung
kuman-kuman yang berasal dari percikan ludah atau cairan hidung penderita berpindah ke orang lain secara langsung pada waktu mereka berbicara, berhadapan, berciuman atau bersin.
2. tidak langsung
bila penderita TB paru meludah di sembarang tempat, kemudian ludak yang mengandung kuman TB paru itu mengering, berterbangan dan dihirup oleh orang lain.
6. Cara Pencegahan
Langkah-langkah pencegahan penyebaran penyakit TBC / TB (Tuberkolosis ) yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut di bawah ini yaitu :
• Tidak meludah di sembarang tempat
• Meludah di tempat yang tarkena sinar matahari atau ditempat yang diisi sabun atau karbol/lisol
• Menutup mulut pada waktu batuk atau bersin
• Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan mati bila terkena • Minum obat secara teratur sampai selesai dan sembuh bagi si penderita TBC
sinar matahari
• Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi
• Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem imunitas (sistem kekebalan tubuh), seperti begadang dan kurang istirahat
• Pastikan anda tidak terlalu berdekatan dengan penderita TBC
• Berikan nasehat dan dukungan kepada penderita TBC untuk berobat dan menjalani perawatan
• Meludah di tempat yang tarkena sinar matahari atau ditempat yang diisi sabun atau karbol/lisol
• Menutup mulut pada waktu batuk atau bersin
• Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur karna kuman TBC akan mati bila terkena • Minum obat secara teratur sampai selesai dan sembuh bagi si penderita TBC
sinar matahari
• Jaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi
• Hindari melakukan hal-hal yang dapat melemahkan sistem imunitas (sistem kekebalan tubuh), seperti begadang dan kurang istirahat
• Pastikan anda tidak terlalu berdekatan dengan penderita TBC
• Berikan nasehat dan dukungan kepada penderita TBC untuk berobat dan menjalani perawatan
• Olahraga teratur untuk membantu menyehatkan tubuh
• Imunisasi pada bayi (setiap anak indonesia wajib imunisasi BCG) ventilasi rumah harus ada
• Imunisasi pada bayi (setiap anak indonesia wajib imunisasi BCG) ventilasi rumah harus ada
7. Cara pengobatan
Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya.
Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar